Sampel tanah yang dianalisis dari area di mana wahana Mars Spirit berhenti pada April 2009 telah mengidentifikasi sejumlah mineral yang meliputi hematit, silika, gipsum, dan feri sulfat. Para ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) percaya bahwa substansi ini muncul ketika cairan dari pencairan salju merembes melalui permukaan dan membawa mineral itu turun beberapa lapis ke bawah kerak Mars. Tanah ini dapat memberikan petunjuk pada area lainnya di Mars, yang juga mungkin mengandung air.
Selain itu, para ilmuwan pernah berpikir bahwa air terbentuk miliaran tahun yang lalu di planet merah ini. Temuan ini, bagaimanapun juga merupakan tanda bahwa cairan itu mungkin telah terbentuk dalam beberapa ratus ribu tahun yang lalu.
Sungguh temuan menarik, para ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional! Kami ingin segera mendengar lebih jauh tentang asal usul dan evolusi kehidupan di planet tetangga kita.
Pada konferensi video April 2009 di Korea Selatan, Maha Guru Ching Hai mengingatkan bahwa pemahaman lebih jauh akan evolusi Mars dapat bermanfaat dalam mendorong umat manusia mengurus lebih baik Bumi kita yang terancam dan semua kehidupan yang ditopangnya.
Maha Guru Ching Hai: Dalam eksplorasi planet di masa modern ini, pada permukaannya, ilmuwan NASA telah menemukan juga tanda-tanda perubahan iklim sebelumnya serta kemungkinan adanya kehidupan di masa lalu di planet Mars. Memang benar bahwa Mars dulunya dihuni oleh makhluk seperti kita, tetapi karena mereka memelihara semakin banyak hewan untuk dagingnya, gas metana dari ternak itu memanaskan atmosfernya dan temperatur panas itu memicu lebih banyak gas yang dilepaskan dari bagian dalam samudra, dari lapisan es abadi dan dari gletser-gletser. Maka, keseluruhan planet itu menjadi keracunan gas, macam-macam gas. Dan hanya dalam beberapa bulan saja, hampir semua penduduknya lenyap.
Mereka yang menjalani kehidupan penuh kebajikan dan mengikuti pola makan vegetarian, adalah mereka yang selamat. Jika kita tengok sejarah masa lalu planet kita, juga terjadi beberapa kali pemanasan dan banyak perubahan dan kepunahan masal juga. Manusia perlu suatu perubahan hati karena suatu perubahan di hati manusia akan menentukan apakah kita dapat selamatkan planet ini atau tidak. Daripada pola makan daging, kita beralih jadi vegan, karena jika kita mengambil nyawa, kita hutang nyawa. Itu sebuah hukum alam semesta yang sangat saksama; jadi kita harus berusaha sebaik-baiknya untuk hidup dalam kasih dan kebaikan agar membuahkan pahala dan welas asih dari Surga.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan. Dilarang membuat SPAM atau komentar anda akan dihapus. Terima Kasih Teman..