SAN FRANSISCO - Pengguna Facebook disinyalir menderita stres dan gangguan urat syaraf karena merasa tertekan harus meng-update status untuk menyenangkan teman jaringan.
Dilansir melalui Telegraph, Jumat (18/2/2011), sekelompok tim ilmuwan dari Edinburgh Napier University telah membuat sebuah survei online untuk mengetahui respon dari sekira 175 mahasiswa mengenai akun Facebook mereka. Sebanyak tiga perempat responden adalah wanita.
"Dalam studi itu kami menemukan bahwa semakin banyak teman yang dimiliki di Facebook, semakin sering mereka menghabiskan waktu di situs pertemanan itu, maka semakin mereka akan mengalami stres," ujar Dr Kathy Charles.
Menurut Dr Kathy, memiliki akun Facebook dengan banyak teman seperti memiliki saluran berita sendiri berisi segala hal tentang diri kita. Semakin banyak teman yang dimiliki maka semakin akan terasa banyak orang yang memperhatikan diri kita sendiri.
"Anda akan merasa seperti selebriti kecil dan semakin banyak 'penggemar' akan membuat anda semakin merasa harus membuat sesuatu yang bertujuan untuk menunjukkan eksistensi anda," ujar Dr Kathy.
Dari sekian banyak responden, sekira 12 persennya menganggap Facebook membuat mereka merasa cemas. Rata-rata responden memiliki sekira 117 teman, selebihnya hanya sekira 75-an teman. Bahkan sekira 63 persen responden mengaku membiarkan calon teman menunggu lama sebelum akhirnya meng-approve friend request.
Namun begitu hasil temuan ini menuai pendapat lain dari ahli psikologi. Menurut Eleanor Barlow dari cyberpsychology IBM, dikatakan bahwa klaim tersebut memang menarik namun tidak bisa diaplikasikan ke semua pengguna Facebook yang memiliki populasi besar.
"Para pelajar sering menggunakan Facebook dengan cara yang berbeda dibanding kebanyakan pengguna lainnya. Mereka lebih memiliki mengeksplor identitas diri pada usia ini, termasuk dunia online," ujar Barlow.
Sumber: okezone.com
Dilansir melalui Telegraph, Jumat (18/2/2011), sekelompok tim ilmuwan dari Edinburgh Napier University telah membuat sebuah survei online untuk mengetahui respon dari sekira 175 mahasiswa mengenai akun Facebook mereka. Sebanyak tiga perempat responden adalah wanita.
"Dalam studi itu kami menemukan bahwa semakin banyak teman yang dimiliki di Facebook, semakin sering mereka menghabiskan waktu di situs pertemanan itu, maka semakin mereka akan mengalami stres," ujar Dr Kathy Charles.
Menurut Dr Kathy, memiliki akun Facebook dengan banyak teman seperti memiliki saluran berita sendiri berisi segala hal tentang diri kita. Semakin banyak teman yang dimiliki maka semakin akan terasa banyak orang yang memperhatikan diri kita sendiri.
"Anda akan merasa seperti selebriti kecil dan semakin banyak 'penggemar' akan membuat anda semakin merasa harus membuat sesuatu yang bertujuan untuk menunjukkan eksistensi anda," ujar Dr Kathy.
Dari sekian banyak responden, sekira 12 persennya menganggap Facebook membuat mereka merasa cemas. Rata-rata responden memiliki sekira 117 teman, selebihnya hanya sekira 75-an teman. Bahkan sekira 63 persen responden mengaku membiarkan calon teman menunggu lama sebelum akhirnya meng-approve friend request.
Namun begitu hasil temuan ini menuai pendapat lain dari ahli psikologi. Menurut Eleanor Barlow dari cyberpsychology IBM, dikatakan bahwa klaim tersebut memang menarik namun tidak bisa diaplikasikan ke semua pengguna Facebook yang memiliki populasi besar.
"Para pelajar sering menggunakan Facebook dengan cara yang berbeda dibanding kebanyakan pengguna lainnya. Mereka lebih memiliki mengeksplor identitas diri pada usia ini, termasuk dunia online," ujar Barlow.
Sumber: okezone.com
Langganan:
Postingan (Atom)
Followers
Lihat Disini: