Menurut Asosiasi Perusahaan Kapal Pesiar Internasional, kemungkinan
kematian dalam kecelakaan kapal pesiar relatif kecil. Sejak 2005 hingga
2010, sekira 100 juta penumpang berada dalam perjalanan pesiar, dan
hanya 16 kematian yang tercatat akibat kecelakaan kapal.
Namun, kapal Costa Concordia yang kandas di lepas perairan Tuscan, Italia, beberapa jam setelah keberangkatan ini memiliki industri pelayaran dalam defensifnya. "Semua anggota kami menyadari betapa seriusnya peristiwa ini," tutur Presiden Asosiasi Perusahaan Pesiar Internasional, Christine Duffy, seperti dikutip NYTimes, Senin (6/2/2012).
Beberapa ahli industri wisata menyatakan perbedaan tipis ukuran Costa Concordia dan kapal pesiar lain lah yang mungkin menimbulkan tantangan evakuasi yang lebih besar, karena lebih banyaknya penumpang. Namun, hal ini dibantah perusahaan Costa, pemilik kapal ini. Mereka menyatakan peraturan keselamatan, ukuran, dan jumlah sekoci telah disesuaikan dengan ukuran kapal.
Tragedi Costa Concordia memang memfokuskan kekhawatiran pada keselamatan dan standar operasi. Namun, ada kekhawatiran lain yang harus diingat penumpang saat berada di atas kapal pesiar. Simak sederet buktinya, berikut ini:
Virus
Penumpang kapal pesiar lebih mudah terkena penyakit perut daripada tenggelam dalam kecelakaan kapal. Tahun lalu, terdapat 14 kasus flu perut dalam 10 kapal pesiar, yang memengaruhi ratusan penumpang, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Flu ini merupakan salah satu flu yang disebabkan virus yang sangat mudah menular. Perusahaan pesiar meningkatkan pembersihan dan prosedur disinfeksi untuk mencegah penyebaran virus, namun hal tersebut tidak dapat menghentikan penyebaran virus tersebut.
Kriminal
Tindak kriminal di atas kapal pesiar telah menjadi salah satu isu penting sejak 2010. Tahun lalu, FBI menutup 16 investigasi di atas kapal pesiar, 13 di antaranya adalah kasus penyerangan seksual. Menurut seorang pengacara kelautan, Charles R. Lipcon, penumpang jangan mudah merasa aman diatas kapal pesiar, karena sangat minim otoritas sehingga tingkat tindak kriminal menjadi sangat tinggi.
Kebakaran
Meskipun kapal pesiar modern telah didesain dengan detektor asap dan pemadam otomatis, isu kebakaran masih menjadi risiko tinggi. Tahun lalu, kebakaran terjadi di Kapal Pesiar Hurtigruten di pesisir Norwegia, menewaskan dua penumpang dan melukai sembilan lainnya serta terpaksa mengevakuasi hampir setengah dari 262 penumpang.
Hal yang sama terjadi pada 2010 di kapal Carnival Splendor. Tidak ada penumpang yang terluka, namun api mematikan tenaga kapal dan sistem operasinya, membuat 3.300 penumpang dalam kapal tanpa pendingin udara, penghangat air, atau air bersih.
Sumber: okezone.com
Namun, kapal Costa Concordia yang kandas di lepas perairan Tuscan, Italia, beberapa jam setelah keberangkatan ini memiliki industri pelayaran dalam defensifnya. "Semua anggota kami menyadari betapa seriusnya peristiwa ini," tutur Presiden Asosiasi Perusahaan Pesiar Internasional, Christine Duffy, seperti dikutip NYTimes, Senin (6/2/2012).
Beberapa ahli industri wisata menyatakan perbedaan tipis ukuran Costa Concordia dan kapal pesiar lain lah yang mungkin menimbulkan tantangan evakuasi yang lebih besar, karena lebih banyaknya penumpang. Namun, hal ini dibantah perusahaan Costa, pemilik kapal ini. Mereka menyatakan peraturan keselamatan, ukuran, dan jumlah sekoci telah disesuaikan dengan ukuran kapal.
Tragedi Costa Concordia memang memfokuskan kekhawatiran pada keselamatan dan standar operasi. Namun, ada kekhawatiran lain yang harus diingat penumpang saat berada di atas kapal pesiar. Simak sederet buktinya, berikut ini:
Virus
Penumpang kapal pesiar lebih mudah terkena penyakit perut daripada tenggelam dalam kecelakaan kapal. Tahun lalu, terdapat 14 kasus flu perut dalam 10 kapal pesiar, yang memengaruhi ratusan penumpang, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Flu ini merupakan salah satu flu yang disebabkan virus yang sangat mudah menular. Perusahaan pesiar meningkatkan pembersihan dan prosedur disinfeksi untuk mencegah penyebaran virus, namun hal tersebut tidak dapat menghentikan penyebaran virus tersebut.
Kriminal
Tindak kriminal di atas kapal pesiar telah menjadi salah satu isu penting sejak 2010. Tahun lalu, FBI menutup 16 investigasi di atas kapal pesiar, 13 di antaranya adalah kasus penyerangan seksual. Menurut seorang pengacara kelautan, Charles R. Lipcon, penumpang jangan mudah merasa aman diatas kapal pesiar, karena sangat minim otoritas sehingga tingkat tindak kriminal menjadi sangat tinggi.
Kebakaran
Meskipun kapal pesiar modern telah didesain dengan detektor asap dan pemadam otomatis, isu kebakaran masih menjadi risiko tinggi. Tahun lalu, kebakaran terjadi di Kapal Pesiar Hurtigruten di pesisir Norwegia, menewaskan dua penumpang dan melukai sembilan lainnya serta terpaksa mengevakuasi hampir setengah dari 262 penumpang.
Hal yang sama terjadi pada 2010 di kapal Carnival Splendor. Tidak ada penumpang yang terluka, namun api mematikan tenaga kapal dan sistem operasinya, membuat 3.300 penumpang dalam kapal tanpa pendingin udara, penghangat air, atau air bersih.
Sumber: okezone.com
Langganan:
Postingan (Atom)
Followers
Lihat Disini: