Telah ditemukan gunung api raksasa di bawah laut, berlokasi di perairan barat Sumatera. Gunung raksasa itu memiliki diameter sekira 50 kilometer.
Gunung itu ditemukan melalui penelitian oleh tim gabungan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
Berdasarkan rilis yang diterima okezone, Jumat (29/5/2009), gunung api bawah laut tersebut memiliki ketinggian kurang lebih 4.600 meter pada kedalaman 5.900 meter.
Kedalaman puncak dari gunung api ini berada pada kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Gunung ini mempunyai lebar sekira 50 kilometer dan berada di posisi berjarak 330 kilometer arah barat dari Kota Bengkulu.
Awalnya penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui profil struktur-dalam geologi daerah perairan barat Sumatera khususnya daerah Kepulauan Mentawai, mengingat perairan ini merupakan daerah yang terkunci secara tektonik.
Kondisi seperti itu memungkinkan terjadinya gempa besar dan dapat membangkitkan tsunami di kemudian hari, seperti diungkapkan secara ilmiah dari analisis para ahli kegempaan nasional dan internasional.
Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk membuat peta risiko gempa dan tsunami guna menyiapkan kemungkinan lain dari risiko bahaya bencana.
Penelitian ini merupakan kali pertama dilakukan di dunia guna mengetahui perilaku kegempaan yang berkaitan dengan tsunami
Gunung itu ditemukan melalui penelitian oleh tim gabungan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
Berdasarkan rilis yang diterima okezone, Jumat (29/5/2009), gunung api bawah laut tersebut memiliki ketinggian kurang lebih 4.600 meter pada kedalaman 5.900 meter.
Kedalaman puncak dari gunung api ini berada pada kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Gunung ini mempunyai lebar sekira 50 kilometer dan berada di posisi berjarak 330 kilometer arah barat dari Kota Bengkulu.
Awalnya penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui profil struktur-dalam geologi daerah perairan barat Sumatera khususnya daerah Kepulauan Mentawai, mengingat perairan ini merupakan daerah yang terkunci secara tektonik.
Kondisi seperti itu memungkinkan terjadinya gempa besar dan dapat membangkitkan tsunami di kemudian hari, seperti diungkapkan secara ilmiah dari analisis para ahli kegempaan nasional dan internasional.
Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk membuat peta risiko gempa dan tsunami guna menyiapkan kemungkinan lain dari risiko bahaya bencana.
Penelitian ini merupakan kali pertama dilakukan di dunia guna mengetahui perilaku kegempaan yang berkaitan dengan tsunami
Langganan:
Postingan (Atom)
Followers
Lihat Disini: