Pernikahan tak hanya menyatukan dua insan dalam ikatan hubungan suami istri, namun juga memberi perubahan untuk pelakunya. Tak hanya perubahan cara menjalankan hidup, tapi juga bentuk tubuh. Benarkah pernikahan membuat bentuk tubuh jadi gemuk?
Berdasarkan sebuah studi terbaru menyebutkan, mereka yang masih menjomblo, atau kembali menjomblo setelah perceraian, secara fisik lebih prima daripada mereka yang telah menikah.
Penelitian tersebut telah diikuti oleh 8.900 orang dewasa dalam beberapa tahun, dan menemukan bahwa wanita dan pria selama masa menikah cenderung mengurangi berolahraga untuk kesehatan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), setelah dilihat dari uji treadmill. Sebaliknya, pria yang telah bercerai dalam studi tersebut justru meningkatkan level olahraganya.
Seperti yang dilaporkan dalam American Journal of Epidemiology, tidak ada bukti bahwa perbedaan status pernikahan dapat secara langsung memengaruhi kebugaran seseorang.
Tapi tetap saja, hal ini dapat memengaruhi pemikiran seseorang bahwa dengan tetap menjomblo, mereka memiliki inisiatif untuk tampil prima. Jangan dilupakan, bahwa ada jurang besar tingkat kebugaran antara yang jomblo dan telah menikah. Demikian seperti yang dinukil Health24, Selasa (21/12/2010).
"Dalam studi, status pernikahan yang berbeda hanya dibandingkan dengan kadar kecil perbedaan kebugaran," kata pemimpin penelitian, Dr Francisco B Ortega, dari Karolinska Institute di Stockholm, Swedia.
Tingkat kebugaran juga dipengaruhi faktor kompleks yang bermacam-macam seperti stres, genetik, kebiasaan, komposisi tubuh, dan kesehatan secara menyeluruh.
Penemuan tersebut berdasarkan 6.900 pria dan 1971 wanita yang diikuti selama tiga tahun. Selain dilakukan tes fisik, dilakukan juga tes kebiasaan gaya hidup dan tes treadmill untuk melihat kebugaran fisik mereka.
Peneliti menemukan, bahwa wanita yang masih jomblo memiliki kadar peningkatan kebugaran yang kecil selama studi. Dan tidak ada peningkatan sama sekali pada wanita yang menikah.
Dalam kasus ini, pria yang menikah menunjukkan kemunduran tingkat kebugaran, tapi juga bagi mereka yang tetap jomblo. Untuk pria, perbedaannya cenderung lebih terlihat pada mereka yang bercerai dan kembali menikah setelah perceraian.
Berbalik dengan kondisi pernikahan, perpisahan atau perceraian justru meningkatkan kebugaran. Pria yang menikah menunjukkan peningkatan level kebugaran selama studi, sementara mereka yang tetap menikah terlihat tidak ada perubahan.
Pria yang bercerai, menunjukkan kemunduran umum level kebugaran tapi tingkatannya tidak jauh berbeda bagi mereka yang telah menikah lagi.
Tidak ada bukti "manfaat" perceraian di antara wanita. Tapi peneliti mengatakan, mungkin saja karena wanita dalam tes ini lebih sedikit di banding jumlah pria, dan hanya segelintir wanita yang status pernikahannya selama studi tersebut.
Peneliti menambahkan, penemuan hanya menyoroti peran faktor sosial bagi tingkatan kebugaran seseorang.
"Studi ini merupakan bukti pertama kali, bahwa perubahan status pernikahan penting bagi rangsangan sosial yang dapat memengaruhi kebugaran," papar Dr Ortega.
"Hal ini sesuai dengan ide bahwa transisi kehidupan mampu memengaruhi kesehatan seseorang," imbuh Dr Steven N Blair, seorang profesor University South Carolina, Columbia, yang juga ikut andil dalam studi tersebut.
"Sering kali dampaknya positif dan juga negatif. Saya rasa, pesan kepada masyarakat adalah mereka harus memerhatikan kemungkinan dampak dari transisi kehidupan, dan mencoba membuat rencana untuk tetap memegang gaya hidup sehat," tutupnya.
Sumber: okezone.com
Selasa, 21 Desember 2010
Apakah Pernikahan Bikin Gemuk ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Followers
Lihat Disini:
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan. Dilarang membuat SPAM atau komentar anda akan dihapus. Terima Kasih Teman..