Artritis rematoid (rheumatoid arthritis) belum banyak dikenal masyarakat luas. Padahal, jumlah penderitanya cenderung meningkat.
Artritis
rematoid adalah salah satu jenis penyakit radang sendi yang membuat
kualitas hidup penderita menurun, bahkan menyebabkan cacat.
Artritis
rematoid termasuk penyakit autoimun yang menyerang persendian tulang.
Penyakit autoimun terjadi adanya kegagalan antibodi untuk mengenali sel
tubuhnya sendiri dan merusaknya karena dianggap sebagai benda asing.
Penyebab
pasti dari artritis rematoid sampai saat ini belum diketahui dan
disembuhkan. Namun kini diketahui bahwa penghancuran sendi pada pasien
artritis rematoid terjadi awal mulainya penyakit.
Dampak artritis
rematoid sangat besar. Tidak hanya menyebabkan masalah fisik, tetapi
juga dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas hidup.
Ada
beberapa jenis penanganan untuk pasien artritis rematoid. Beberapa hanya
menangani tanda dan gejalanya, yang lain bertujuan memodifikasi
perjalanan penyakit dan dampak negatif dari efek sistemik artritis
rematoid seperti kelelahan dan anemia.
Obat-obatan artritis
rematoid saat ini terbagi dalam dua jenis. Untuk mengurangi rasa sakit
dan pembengkakan pada sendi, serta obat untuk memperlambat proses
penyakit.
Sementara itu, obat untuk memperlambat proses penyakit
atau golongan DMARD (disease modifying arthritis rheumatoid drug) dapat
memodifikasi penyakit dan mengurangi gejala, sekaligus menghambat laju
kerusakan sendi.
Terapi terbaru dengan tocilizumab. Obat biologik ini berbentuk cairan yang akan diinfuskan ke pasien.
Jika
pengobatan sebelumnya memberikan dampak lelah, demam, anemia, dan
keropos tulang, tocilizumab bekerja dengan cara berbeda dan membuat
pasien lebih nyaman dan efektif. Tocilizumab bekerja menghambat protein
Inter Leukin-6 (IL-6) yang berlebihan dalam tubuh.
Meningkatnya
kadar IL-6 disebabkan adanya saraf yang salah dan belum diketahui
penyebab yang pasti. Tetapi diketahui kadar IL-6 yang berlebihan
mencegah penyerapan zat besi dari makanan dan pelepasan zat besi dari
simpanan di makrofag. Peningkatan konsentrasi IL-6 juga berhubungan
dengan kelelahan.
Dengan penghambatan reseptor IL-6, tocilizumab
memiliki efek yang cepat, poten, dan komprehensif dalam terapi artritis
rematoid dengan efikasi dan tingkat remisi tinggi yang konsisten,
monoterapi yang unik, dan superior dibanding dengan pengobatan
sebelumnya.
Tocilizumab telah melalui studi klinis dan siap beredar di Indonesia.
"Efikasi
dan profil keamanan unik tocilizumab telah terbukti melalui serangkaian
penelitian di tingkat global dengan melibatkan 4.211 pasien artritis
rematoid dewasa di 725 pusat studi di berbagai belahan dunia dalam studi
klinis fase III. Studi klinis yang dimaksud, yaitu dua studi klinis
fase II, lima studi klinis fase III, dua studi klinis tambahan label
terbuka di 41 negara dengan distribusi demografis yang seimbang,
keterlibatan pasien artritis rematoid dengan latarbelakang biologis dan
klinis yang bervariasi dalam studi klinis," tutur Head of Medical
Management Roche Indonesia dr Arya Wibitomo dalam seminar bertema
"Tocilizumab, Inovasi yang Mampu Mengubah Hidup Pasien Artritis Rematoid
Kini Tersedia di Indonesia" di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat
(13/4/2012)
Sumber: okezone.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Followers
Lihat Disini:
2 komentar:
Ikut menyimak artikelnya gan :-)
Salam,
ada produk baru lagi yaa, haduhh...
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan. Dilarang membuat SPAM atau komentar anda akan dihapus. Terima Kasih Teman..